Pengertian Iman Menurut Al-Qur'an


 
Pengertian Iman Menurut Al-Qur’an, Ust Adi Hidayat,Lc MA

Di dalam Al-Qur’an orang-orang yang beriman itu harus mengaktualisasikan, menerjemahkan, mengamalkan pengertian Iman itu sesuai dengan yang di maksudkan Al-Qur’an, di karenakan ada orang yang mengatakan “saya beriman” tetapi tidak mengamalkan pengertian imannya seperti pengertian yang diinginkan Al-Qur’an, lalu apa pengertian iman menurut Al-Qur’an itu?

Tidak disebutkan kalimat “iman” dalam Al-Qur’an kecuali mengandung arti “Keyakinan tanpa ragu”, karena itu ketika disebutkan kalimat iman pertama dalam Al-Qur’an maka kalimatnya di sandingkan dengan kalimat “tidak ada keraguan” atau yakin tanpa ragu.

Allah berfirman dalam Q.S 2, Al-Baqarah Ayat 2-3:

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ - ٢ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ - ٣

Artinya: "Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (2)", "(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka(3)",

Ketika di tanyakan siapa yang di maksud dengan “mereka yang bertakwa”? Maka di jawab pada ayat ke-3 “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib”, lalu timbul pertanyaan “bagaimana seorang itu bisa yakin/beriman pada Allah walaupun tidak nampak dalam pandangannya (gaib)? Allah berfirman لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ, harus yakin Jangan pernah ragu.

Maka dapat disimpulkan bahwa iman menurut Al-Qur'an adalah beriman atau meyakini tanpa keraguan di dalamnya, dan ketika iman telah sampai pada jiwa kita, hadirkanlah keyakinan di dalam jiwa dan jangan pernah muncul keraguan sedikitpun pada apa yang di sampaikan Allah SWT.

Namun, keyakinan tanpa ragu yang dimaksud disini kaidahnya haruslah sampai kepada hatinya, karena yakin itu adalah pekerjaan hati bukan pekerjaan lisan, tidak seperti orang Arab baduy yang hanya mengaku beriman menggunakan lisannya saja.

Al-Qur’an Q.S Al-Hujurat,  Ayat 14:

قَالَتِ الْاَعْرَابُ اٰمَنَّا ۗ قُلْ لَّمْ تُؤْمِنُوْا وَلٰكِنْ قُوْلُوْٓا اَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْاِيْمَانُ فِيْ قُلُوْبِكُمْ ۗوَاِنْ تُطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ لَا يَلِتْكُمْ مِّنْ اَعْمَالِكُمْ شَيْـًٔا ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ - ١٤

Artinya: "Orang-orang Arab Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada mereka), “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amal perbuatanmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”"

Seperti yang dikatakan Al-Imam Al-Bukhori dalam kitabnya Shahih Bukhori pada pembukaan BAB Kitabul Iman bahwa Iman itu pertama di ucapkan dengan lisan tembus ke dalam hati, dan dari hatinya akan dibimbing menjadi amalan dalam kehidupan.


Sumber:
Di ambil dari video ceramah Ustadz Adi Hidayat, Lc, MA

Comments